Minggu, 08 November 2015

Intramuros,sebuah kota peradaban pilipina masa lalu.Part 1

Intramuros adalah distrik tertua yang dimiliki oleh kota Manila, Filipina. Distrik ini terletak ditepi sungai Pasig bagian utara dan dibangun oleh bangsa Spanyol yang datang ke Filipina pada abad ke-16. Pada saat itu Intramuros merupakan ibukota dari Filipina. Nama Intramuros sendiri berasal dari bahasa latin intra dan muros yang mempunyai arti “dalam tembok”.

Apabila ingin melihat pilipina tempo dulu, Intramuros merupakan hal yang tepat.Banyak hal menarik yang dapat dijumpai di sini,di mana kita dapat melihat bangunan arsitektur khas spanyol. Semua bangunan mulai dari benteng, biara, gereja, sekolah hingga bangunan-bangunan yang ada di daerah tersebut, memiliki sentuhan arsitektur yang khas dan mempunyai nilai seni yang tinggi. Beberapa bangunan bersejarah itu antara lain Fort Santiago, Manila Cathedral, Gereja San Agustin, Casa Manila, Plaza Santo Tomas, Ateneo Municipal de Manila (Clamshell 1), Colegio de Sta. Isabel (Clamshell 2) ataupun Beaterio-Colegio de Sta. Catalina.

Destinasi pertama saya adalah St.Agustine church yang memiliki bangunan yang sangat mengagumkan menurut saya.


St.Agustine church adalah sebuah gereja yang berusia sekitar 400an lebih dan di dalam nya banyak terdapat benda benda bersejarah seperti lukisan,barang-barang jaman dahulu,bahkan terdapat makam juga di dalam nya


Setelah puas mengexplore segala sesuatu di St.Agustine lalu saya berjalan-jalan di sekitaran General Luna Street dan dapat kita jumpai Cathedral of Manila yang megah.Mayoritas penduduk Manila adalah penganut katolik yang sangat kental menurut saya, sehingga banyak terdapat bangunan gereja ataupun katedral yang sangat megah.



Dan juga ada sebuah bangunan yang besar di sekitaran Luna street yang sangat megah,dan biasa nya menjadi tempat destinasi untuk berfoto-foto ria di depan nya.Nama bangunan tersebut adalah Palacio del gobernador yang merupakan tempat kediaman dan kantor gubernur spanyol pada jaman dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar